Opini,
Anak Ku ‘Mengapa Engkau meninggalkan Aku Dibantai ?’
Moncong-moncong, jari-jari, dan kaki-kaki besi sedang menghancurkan seluruh tubuhku. Isi perutku terurai keluar. Isi kealaku hancur tak beraturan. Seluruh anggota tubuh, kaki, dan tangan, patah dan hancur menjadi debu."
"AnakKu mengapa engkau mendiam dan membisu ?
Bahkan engkau juga turut memainkan peran penting untuk menyerahkan dan menjual aku demi kedudukan, jabatan, pangkat, golongan dan uang serta pujian yang sia-sia dari orang-orang yang sedang membunuh, menghancurkan dan melenyapkan aku dari negeri dan tanahku.
".....O'h AnakKu --mengapa engkau mendiam dan membisu ?
".....AnakKu...Cepatlah SADAR,SADAR dan Lawan...!!!
Jangan lagi ciptakan perang suku atau perang Saudara di Papua, tetapi Musuh Abadi kita Orang Papua adalah Penjajah Kolonialis, Imperialis, Kapitalis --dan Militerialis yang membunuh Rakyat Papua selama 55 tahun.
Maka dengan itu --Anak Papua Harus SADAR, dan Simpan Amarahmu untuk membunuh musuh-musuh kita. Ayo membangun idealisme pembebasan papua barat --Ayo membangun sosialisme bersama untuk mengalahkan musuh. Dan yang berkepentingan di ara elitis politik, jangan serakah dan tidak memikirkan dampak negatif untuk rakyat Papua.
Sekian dulu...Salam pembebasan !
Sumber refleksi: Buku "Dumma Socratez Sofyan"
Tulisan dikutip dari notebook/laman salah seorang mantan mahasiswa dan calon guru dipedalaman papua, yang sedang mendalami pengalaman kerjanya di daerah jawa tengah."
0 komentar: