Informasi,
Mahasiswa asal kabubapaten Jayawijaya tagi janji pemerintah, perjelas dana yang sudah di angarkan untuk renovasi asrama baliem surabaya apbd 1 miliar di sidang angaran DPRD Jayawijaya Tahun 2017 Kemarin.
Mahasiswa Jayawijaya Surabaya Tuntut Dana I Miliar Renovasi Asrama
Asrama Baliem Surabaya (Foto:Nies T) |
Surabaya,Neg- Asrama mahasiswa jayawijaya di kota surabaya, yang dihuni sejak 2013 lalu yang disediakan oleh Pemerintah Jayawijaya yang kemudian menjadi aset pemerintah itu, mengalami masalah serius. Air bersih pun tidak tersedia sejak awal. Beberapa tahun belakangan ini, tepat pada tanggal 03 Januari 2017 Pihak PLN datangi asrama tesebut dan meteran listrik dipotong.
Nies Tabuni, Ketua asrama Baliem menjelaskan, mahasiswa baliem sudah menghuni asrama sejak tahun 2013, hingga tahun 2016 telah usulkan kepada pemerintahan Jayawiya agar segera perhatikan asrama. Pemerintah belum menanggapi tuntutan mahasiswa, dan awal tahun 2017 penghuni asrama Baliem mengalami masalah yang sangat serius. Pihak PLN Surabaya datangi asrama dan memutuskan meteran listrik.
“Kami benar-benar mengalami masalah yang serius, karena semua aktivitas: belajar, masak serta aktivitas lainnya tidak bisa tanpa listrik,” tegas Nies.
Kata Dia, petugas PLN mengatakan harus bertanggungjawab atas status keberadaan asrama tersebut, dan Pihak PLN telah berjanji untuk berkasnya serakan ke Pihak kepolisian.
“kami mahasiswa mengelu dengan status asrama yang dikatakan pihak PT.PLN Surabaya dan bangunan yang katanya aset Pemerintah Kabupaten Jayawijaya ilegal, status belum jelas, maka di kasih waktu 1 minggu, jika tidak maka akan proses secara hukum” katanya.
Petugas PLN, Zulfiadi mengaku, lanjut Tabuni, bangunan tesebut (asrama Baliem) belum memiliki izin pemakaian listrik, sehingga pihak PLN harus mencabut Meteran ini pada saat penandatanganan berita acara P2TL Surabaya.
“Masalah bukan itu saja, sejak pertama di bangun asrama belum di masukan air bersih, kami menggunakan air sumur yang sangat tidak layak di pakai, dan kondisi bangunan juga sudah jadi seperti kandang babi yang sedikit lagi mau ambruk” tutur Tabuni.
Untuk itu, mahasiswa asal baliem yang sedang berstudi di kota surabaya, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jayawiya, untuk segera menangani kasus asrama tersebut.
“Saya Nies Tabuni, meminta pemerintah segera menangani kasus ini, kami juga terganggu dengan keadaan asrama belum jelas status sertifikatnya. Mati lampu komlit sudah” kesal Nies.
Pintanya, segera selesaikan masalah ini. Jika tidak ada perhatian maka asrama bisa bisa di jual itu solusi terbaik. tutupnya
0 komentar: