Aktivis,

Larang Mahasiswa Papua Demonstrasi, Polisi Kepung Asrama Papua di Surabaya

Agustus 10, 2017 Unknown 0 Comments


Aparat keamanan gabungan kota surabaya, melarang mahasiswa untuk demo (Foto: Oscar.G)
SURABAYA, Negnesian.com– Sebanyak 50 mahasiswa asal Papua di Asrama Papua Surabaya terpaksa harus mengurungkan niat untuk menggelar aksi damai turun ke jalan di Kota Surabaya. 
Hal itu karena sejak pukul 06.00 WIB, sebanyak delapan mobil polisi telah parkir di depan asrama papua di Jalan Kalasan No. 10 Surabaya untuk melarang mereka aksi. 
 
Sebelumnya para mahasiswa ini hendak menggelar aksi damai menuntut penyelesaian kasus penembakan di Deiyai, Papua. Surat pemberitahuan terkait aksi ini pun telah disampaikan ke aparat kepolisian Surabaya. 
 
Stefanus, salah satu mahasiswa mengatakan, pada pukul 08.00 WIB saat mereka hendak keluar turun aksi ke jalan, pihak kepolisian Surabaya telah berada di depan Asrama. Aparat Kepolisian yang telah datang sejak pukul 06.00 WIB.“Sekitar jam 06.00 WIB, sebanyak delapan mobil sudah parkir di depan Asrama. 
 
Kemudian saat mereka mau berangkat sekitar jam 08.00 WIB, situasi di luar asrama sudah banyak aparat dari gabungan seperti Intel dan sebagainya. Sehingga kami susah keluar,” kata Stefanus kepada Negnesian,com, Rabu, (09/08/2017). 
 
Menurut Stefanus, pihak kepolisian parkir di depan asrama, untuk melarang mereka turun aksi ke jalan. Alasannya, karena ada aksi tandingan dari Ormas.“Sehingga mereka tidak izinkan kami untuk turun ke jalan,” ungkapnya. 
 
Stefanus menjelaskan, selama mereka turun untuk aksi di jalan, belum pernah ada aksi tandingan dari Ormas manapun. Justru yang ada adalah Intel Kepolisian yang membubarkan aksi mereka. 
 
“Kami sudah bernegosiasi dengan aparat Kepolisian untuk tetap turun aksi sesuai surat pemberitahuan, tapi memang tidak diizinkan,” ungkapnya. 
 
Saat ini para mahasiswa Papua ini masih bertahan di asrama Papua Surabaya. Mereka didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya. (Admin)

















0 komentar: